Pis Bolong Dalam Kehidupan Beragama di Bali

10/06/2013 12:23

 

Pis Bolong adalah jenis mata uang yang sampai saat ini memiliki arti penting bagi kehidupan beragama di Bali. Kehidupan beragama yang dimaksud tentunya kehidupan beragama hindu yang dipeluk oleh mayoritas masyarakat Bali. Melihat kegunaannya Pis Bolong pasti ada pada setiap upacara Yadnya yang diselenggarakan di Bali.

Pis Bolong yang berbentuk uang logam dengan lubang segi empat di tengah dibuat dari campuran logam seperti perunggu, tembaga, atau kuningan. Pis bolong mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1293 M semasa kejayaan Majapahit. Berasal dari perdagangan antara Majapahit dengan Cina. Ketika itu Majapahit belum mempunyai uang kartal. Maka digunakan uang kepeng sebagai alat tukar dalam perdagangan. Perdagangan dimasa itu dikuasai oleh saudagar-saudagar cina.

Kegunaan Pis Bolong pada saat ini tidak untuk alat pembayaran lagi tapi berfungsi sebagai Pis Sandangan dalam Upacara-upacara besar atau Sesari pada Kewangen. Pis Sandangan yang dibungkus dengan tapis dan diikat dengan anyaman dari bambu atau penyalin (rotan) sehingga berbentuk mirip kendi air. Jumlah keping dalam Pis Sandangan ini adalah SEPA SATUS ( Seribu Tujuh Ratus). Lebih kecil dari Pis Sandangan ini ada yang disebut Pis Andel Andel yang diikat dengan benang Tridatu sebanyak dua ratus keping. Pis Andel Andel digunakan dalam upacara yang lebih kecil. Selain itu Pis Bolong juga digunakan saat Ngajum Sekah pada upacara Ngaben yang ditempatkan di atas kain putih yang telah digambari menyerupai anatomi tubuh manusia dan ditempel menggunakan jarum.

Back

Search site

© 2013 All rights reserved.